Jumat, 21 Januari 2011

Kini Kutahu

kini kutahu
mustahil buat seseorang mencintai kita, yang dapat ialah membuat diri kita layak dicintai, selebihnya terserah mereka

kini kutahu
betapapun aku telah peduli, ada saja orang yang tak peduli balik

kini kutahu
bisa bertahun-tahun membangun kepercayaan, dan sedetik merusakkannya

kini kutahu
yang penting bukan memiliki apa dalam hidup ini, namun siapa

kini kutahu
paling lima belas menit berlagak ramah, sesudahnya, hal lain saja

kini kutahu
bukan soal bagaimana berbuat yang terbaik dicapai orang, namun apa yang paling dapat kita kerjakan

kini kutahu
yang penting bukan apa yang terjadi pada orang, namun apa kemudian yang dilakukannya

kini kutahu
apa yang dapat kita lakukan dalam sedetik, dapat membawa nestapa petaka seumur hidup

kini kutahu
betapapun tipis kita mengiris, selalu ada dua muka terhasil

kini kutahu
betapa lamanya untuk menjadi seseorang, yang kuidamkan

kini kutahu
betapa jauh lebih mudah asal menanggapi, daripada berpikir jernih jitu

kini kutahu
harus selalu ucapkan kata kasih sebelum berpisah, karena mungkin itu terakhir jumpa dengannya

kini kutahu
betapa lamanya kita dapat tahan sesuatu, yang semula kita pikir tak mampu

kini kutahu
kita harus pertanggungjawabkan apa yang kita lakukan, betapapun yang kita rasakan

kini kutahu
kita mengendalikan sikap tindak, atau sikap tindak itu mengendalikan kita

kini kutahu
betapa semula hubungan panas keras, dapat saja berubah menjadi teduh lunak,
dan buah-buahnya jauh lebih baik

kini kutahu
pahlawan itu orang yang mengerjakan sesuatu yang harus dilakukan, tak peduli apapun konsekuensinya saat itu

kini kutahu
belajar memberi sesuatu itu, menuntut latihan disiplin diri

kini kutahu
betapa ada saja orang yang sangat mengasihi kita, tetapi tak tahu cara menunjukkannya

kini kutahu
uang itu selalu menipu dan gagal, untuk menjaga martabat sejati

kini kutahu
dengan sahabatlah kita, sanggup mengerjakan segala sesuatu atau tak sesuatupun,
dan merupakan saat yang indah

kini kutahu
orang yang mungkin kita anggap akan menendang kita saat kita jatuh, justru yang dapat membantu kita bertegak

kini kutahu
saat kita marah, kita merasa berhak marah, tetapi bukan hak untuk menjadi jahat

kini kutahu
persahabatan dapat terus bertumbuh makin dalam, sebagaimana juga kasih sejati

kini kutahu
seseorang yang tak mencintai kita seperti kita harap, bukan berarti tak menyayangi dengan segala yang dia miliki

kini kutahu
kedewasaan dan kebijakan itu gayut pengalaman dan pelajaran yang terpetik, daripada sekadar berapa kali sudah berulangtahun

kini kutahu
jangan mencela dan remehkan mimpi dan angan anak-anak, bila mereka percayai kata-kata kita, dapat nantinya menjadi bencana

kini kutahu
keluarga itu tak selalu disamping kita, bahkan yang bukan keluarga justru memelihara, mengasihi dan mengajar menghadapi dunia luas, keluarga itu bukan semata biologis

kini kutahu
betapa baikpun kawan, suatu ketika akan menyakiti, maka harus selalu siap memberi maaf kepadanya dan siapapun

kini kutahu
tidak cukup hanya dimaafkan oleh orang lain, diri kita sendiripun terkadang perlu dapat memaafkan kita

kini kutahu
betapa parah pun luka dan patah hati kita, dunia akan terus berputar tanpa mesti melirikmu

kini kutahu
latarbelakang dan lingkungan dapat mempengaruhi diri, namun kita sendiri bertanggungjawab akan menjadi bagaimana

kini kutahu
kala sesama kawan bertarung, kita harus ada di satu pihak, betapapun kita merasa tidak enak melakukannya

kini kutahu
orang bertengkar tak mesti karena saling benci, dan tiada pertengkaran bukan berarti ada kasih

kini kutahu
terkadang kita perlu mengedepankan orangnya terlebih dulu, daripada menyimaki kelakuannya

kini kutahu
kita tak harus berganti kawan, walau kita tahu kawan itu dapat berubah

kini kutahu
tak harus kita mati-matian mengejar suatu rahasia, bila hal itu dapat mengubah dan merusak kehidupan selamanya

kini kutahu
dua orang dapat melihat dua hal yang tepat sama, namun dengan pengertian yang sangat berlawanan

kini kutahu
betapapun kita menjaga anak-anak agar tak terluka, tetap saja mereka terluka, dan kita dapat ikut terluka

kini kutahu
ada begitu banyak jalaran jatuh dan terperangkap cinta

kini kutahu
betapapun akibatnya, orang yang jujur dengan dirinya, akan melangkah dan memperoleh lebih dalam hidup ini

kini kutahu
berapa banyak pun teman kaumiliki, betapa kau adalah tiang pancang mereka, kau akan tetap merasa sepi dan hilang, saat kau paling sangat perlukan mereka

kini kutahu
hidup kita dapat diubahkan dalam hitungan jam, oleh orang yang bahkan tak mengenal kita

kini kutahu
biarpun kaupikir tiada lagi dapat kaubantukan pada kawan yang memerlukan, kau pasti masih punya kekuatan untuk menolong

kini kutahu
membaca dan menulis, sebagaimana bicara, dapat mengurangi sesaknya rasa hati

kini kutahu
paradigma hidup kita, bukan satu-satunya pembatas anugerah yang kita terima

kini kutahu
bahwa pengakuan dan ungkapan hati saja, bukan sesuatu yang merendahkan harkat manusia

kini kutahu
bahwa orang yang paling kita kasihi, justru diambil dari kita terlampau cepat

kini kutahu
dalam makna apapun kata “cinta” itu, akan lenyap maknanya bila dipakai berlebihan

kini kutahu
betapa sukarnya menarik pemisah, antara sikap ramah dan tak menyakiti hati orang, dengan tampil menyatakan pemikiran serta keyakinan

Bagikanlah kata-kata bijak ini kedalam budi hatimu dan kawan-kawan, karena ukuran praxis pekerti ultimat adalah kemanusiaan, kita ada- bersama, di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar